Translate

Sunday, 14 October 2012

Contoh Kasus Pematuhan Kode Etik Profesi dan Akuntan

Dalam mematuhi etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab social (social responsibility), mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan, dll. Berikut merupakan contoh perusahaan yang mematuhi etika bisnis dan profesi:

A. Perusahaan Danone Aqua
Danone Aqua Klaten, Jawa Tengah, konsisten dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Untuk penghijauan di areal sekitar pabrik, produsen air mineral ini telah menanam seribu pohon. Namun tidak hanya sampai di situ saja, pada Agustus 2010 lalu, pihak Danone Aqua telah menyiapkan 50ribu bibit pohon untuk proses penghijauan. Dalam kegiatan penghijauan di sekitar sumber mata air Sigedang, Danone Aqua melibatkan anak-anak sekolah dan masyarakat untuk penanaman pohon di daerah aliran sungai. Pelibatan anak-anak sekolah dalam kegiatan penghijauan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pelestarian lingkungan sejak dini. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan air mineral Danone Aqua memiliki tanggung jawab social dan lingkungan (CSR) dan turut berperan menjaga kelestariannya.

B. PT Djarum
Sejak tahun 1979, PT. Djarum melalui kegiatan CSR, Djarum Bakti Lingkungan selalu konsisten melakukan penghijauan sebagai wujud kepedulian, tanggung jawab serta kepekaan terhadap lingkungan hidup. Berawal dari Kota kudus, Djarum Bakti Lingkungan dirintis dan telah meluas hingga membagi serta menanam lebih dari 1 juta bibit tanaman. Kini kepedulian terhadap penghijauan merambah ke DKI Jakarta. Dinas Pertamanan DKI Jakarta telah memilih area taman di RW 06, Ragunan, Pasar Minggu untuk dibangun dan didesain oleh PT. Djarum sebagai Taman Interaksi dan Edukasi bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya warga RW 06, Ragunan. Taman ini pun diharapkan dapat memberikan penghijauan dan sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Taman Interaksi dan Edukasi seluas 1.100m2 ini terdiri dari pohon-pohon produktif, tanaman obat, akses jalan, bangku taman, tempat jalan refleksi, lampu taman, sirkulasi air, lubang biopori dan bantuan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Tidak hanya itu saja, sejak 1984 PT. Djarum secara konsisten berperan aktif memajukan pendidikan melalui program Djarum Beasiswa Plus dengan cara pembudayaan dan pemberdayaan mahasiswa berprestasi tinggi, dalam berbagai pelatihan soft skills untuk membentuk manusia Indonesia yang disiplin, mandiri dan berwawasan masa depan serta menjadi pemimpin yang cakap intelektual, emosional dan spiritual.

C. Pertamina
Sebagai salah satu bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR), Pertamina melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program tersebut diimplementasikan melalui program PUKK, yaitu Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan struktur sosial. Pembinaan tersebut terdiri dari pendidikan/pelatihan, pengkajian/penelitian dan pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan keterampilan teknis produksi; pinjaman modal kerja investasi dengan tingkat bunga sebesar 4% s/d 6% per tahun; serta Pemasaran dan promosi hasil produksi. Selain itu, terdapat pula program Cerdas Bersama Pertamina, dimana Pertamina memberikan beasiswa kepada siswa SD, SMP, SMA dari berbagai daerah di Indonesia.

D. PT Unilever Indonesia Tbk
PT Unilever Indonesia telah meraih tiga penghargaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di ajang Indonesian CSR Awards (ICA) 2008, penghargaan tersebut meliputi program Promosi Kesehatan Terpadu, program Pembinaan Petani Kedele Hitam, dan program Jakarta Green and Clean. PT Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever Indonesia (YUI) terus melanjutkan komitmennya bersama masyarakat menciptakan masa depan yang lebih baik. Salah satunya berkomitmen pada edukasi gizi dengan menjadikannya sebagai bagian dari program promosi kesehatan terpadu, Integrated Health Promotion Program (IHPP). Untuk itu, Unilever bekerjasama dengan World Food Programme (WFP) guna memerangi kelaparan dan memberikan nutrisi yang lebih baik bagi anak-anak di dunia melalui program Together for Child Vitality.
Sedangkan untuk Pembinaan Petani Kedele Hitam dilakukan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam pengelolaan tanaman kedelai hitam berbasis analisa agroekosistem, membangun organisasi petani yang kuat sebagai modal sosial untuk membangun ekonomi petani, metode belajar andragogy (orang dewasa), participatory (keikutsertaan) dan belajar dari pengalaman. PT Unilever Indonesia Tbk bekerjasama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD), mengembangkan sekolah petani untuk pengelolaan agroekosistem bagi petani kedelai hitam. Program ini dilaksanakan di tujuh kabupaten yaitu Bantul, Kulonprogo, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Trenggalek dan Pacitan.

PT Unilever Indonesia juga telah menjalankan program Green and Clean yang diawali di kota Surabaya pada tahun 2005 di Kelurahan Jambangan, Surabaya, dan kini telah berkembang ke enam kota besar lainnya  di empat pulau yang ada di Indonesia yaitu pulau Jawa (Jakarta, Yogyakarta, Bandung), Sulawesi (Makassar),  Sumatera (Medan) dan Kalimantan (Banjarmasin). Program ini bertumpu pada peran serta masyarakat sebagai agen perubahan (agent of change) dalam mengelola lingkungan di daerahnya secara mandiri, termasuk kegiatan pengelolaan sampah seperti pemilahan, pengomposan dan pendaurulangan. Tujuan dari program Green and Clean adalah mengedukasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan termasuk masalah sampah yang pada akhirnya dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Yayasan Unilever Indonesia bersama mitra program lainnya berperan sebagai katalisator untuk menciptakan pergerakan di masyarakat melalui perantara peran fasilitator dan kader lingkungan.

E. PT HM Sampoerna Tbk
PT HM Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dibawah payung ‘Sampoerna untuk Indonesia’, mengembangkan konsep pengelolaan hutan di Kawasan Gunung Arjuno-Welirang. Program yang telah memasuki tahun kedua ini memfokuskan kegiatan kepada pengembangan pertanian organik, pengembangan hasil hutan non kayu dengan sistem Agroforestry, penanaman tanaman buah atau Multi Purpose Tress Species (MPTS) di sela-sela tanaman pokok produksi. Termasuk pembuatan satu buah instalasi biogas dari hasil kotoran sapi dan pembuatan keripik buah hasil hutan. Hal tersebut berkaitan dengan komitmen Sampoerna untuk mengembangkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan hutan gunung Arjuno melalui pendekatan yang terintegrasi antara konservasi hutan, kewirausahaan dan edukasi. Selama ini, Sampoerna juga telah berperan aktif mencerdaskan anak bangsa dengan berbagai program bantuan pendidikan, antara lain Sampoerna Academy, Sampoerna School of Education, Scholarship Program, Save A Teen Program, dan Quality Education.

No comments:

Post a Comment