Translate

Monday, 21 May 2012

Perang Dunia II (2)

A. Latar Belakang Perang Dunia II
Perang dunia II merupakan balas dendam Perancis terhadap Jerman, karena dipermalukan dalam kekalahannya ketika kalah perang. Jeraman juga bersaing dengan Inggris. Dengan persaingan itu terbentuklah persekutuan militer ( aliansi).

Ada 2 persekutuan yaitu:
1. Triple Ailiantie ( Blok senral ), terdiri dari : Jerman, Australia, dan Italia.
2. Triple Entente ( Blok sekutu ), terdiri dari : Perancis, Inggris, dan Rusia.

Sebab-sebab Terjadinya Perang Dunia II
A. Sebab Umum
1. Kegagalan LBB dalam menciptakan perdamaian dunia
  • Lbb bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat – alat politik Negara besar.
  • LBB tidak dapat bertindak apa-apa setelah dunia besar bertindak semaunya.
  • Italia melakukan serangan kepada Ethiopia.
2. Negara maju berlomba memperkuat militer dan persenjataan
  • Dengan kegagalan Lbb, dunia barat, Jerman dan Italia mencurigai komunis rusia, dan rusia mencurigai fasisme Jerman dan Italia
  • Karena saling mencurigai akhirnya Negara tersebut  memperkuat militer dan persekutuan
3. Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan)
    Kekhawatiran adanya perang besar, Negara-negara mencari kawan dan blok besar
  • blok fasis : Jerman, Italia dan Jepang
  • blok sekutu, terbagi 2 yaitu:
  • blok demokrasi: Prancis, inggris, Amerika, dan Belanda
  • Blok komunis : Polandia, Rusia, hungaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan Cekoslavika.
4. Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspansi (perluasan wilayah)
  • (Jerman Raya) : Eropa tengah dan Italia
  • (Italia Inendenta-Italia Raya) : Laut tengah dan Abbesinea
  • Jepang mengumumkan kemakmuran Asia timur raya tantangan terhadap imperialism –Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat
5. Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme, dan komunisme
6. Adanya politik balas dendam ( Revanche Idea) Jerman, terhadap perancis.Dengan adanya perjanjian Versailles.

B.Sebab Khusus:
  1. Serbuan Jerman ke kota Danzing, polandia tanggal 1 september 1939
  2. Polandia merupakan Negara di bawah pengawasan LBB
  3. Hilter menuntut  Danzing karena penduduknya orang jerman, tetapi polandia menolak
  4. 3 September 1939 negra pendukung inggris dan prancis mengumungkan perang kepada Jerman,dan diikuti sekutu-sekutunya
  5. Perang dunia di asia pasifik disebapkan serbuan jepang terhadap pangkalan laut amerika di pearl harbor, Hawai
Isi Perjanjian Versailes:
  1. Jerman harus membayar ganti rugi kepada sekutu
  2. Jerman harus menyerahkan kembali yang dikuasai selama perang kepada pemiliknya
  3. Jerman harus menanggung seluruh biaya ganti rugi perang
  4. Anggkatan perang Jerman harus diperkecil/jumlahnya dikurangi
  5. Kapal-kapal dagang Jerman harus diserahkan kepada inggris
  6. Wilayah Jerman di sebelah barat sungai Rhein diduduki pasukan sekutu, sebagai jaminan selama 15 thn
  7. Jerman kehilangan semua daerah jajahannya dan diserahkan kepada Inggris, Perancis, dan Jepang

Lahirnya Negara-Negara Fasis
Kemunculan tokoh-tokoh politik baru di Eropa dan tempat-tempat lain telah membuat stabilitas dunia kembali goyah. Keamanan dan kedaulatan suatu Negara mulai terancam dengan adanya gejala ultrasionalisme (rasa kebangsaan yang berlebihan) di negara-negara yang menjalankan fasisme.

Fasisme merupakan paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan dijalankannya kekuasaan pemerintah otoriter. Fasisme mengutamakan kepentingan Negara di atas segala-galanya. Dengan sistem kekuasaan otoriter, pemerintah menjadikan warga Negara sebagai alat untuk mencapai tujuan politik. Selain itu, Negara-negara yang berpaham fasis senantiasa berusaha memperluas wilayah kekuasaannya (ekspansif) sehingga membahayakan perdamaian dunia. Negara-negara yang berpaham fasis, yaitu Italia, Jerman, dan Jepang.

1. Fasis Italia
Kepemimpinan fasis di Italia dikenal oleh Benito Musolini. Pada tahun 1919 ia mendirikan partai yang bernama Fascio di Combattimento di Kota Milan. Musolini yang digelari II Duce (pemimpin) membuat tanda-tanda kebesaran Italia dengan mengambil simbol-simbol atau lambing dari zaman Kekaisaran Romawi.

Kendati dalam Perang Dunia I Italia termasuk salah satu Negara pemenang perang, tetapi hasil rampasan perang yang diterima sangat sedikit. Akibatnya, Negara ini mendapat kerugian besar dengan hancurnya sektor ekonomi. Dengan jalan ultrasionalisme, Musolini percaya negaranta dapat kembali kepada kemakmuran ekonomi. Upaya-upaya Musolini untuk mencapai kebesaran dan kejayaan Italia adalah sebagai berikut.
1) Memaksa raja Italia, Victor Imanuel III untuk menyerahkan kekuasaan kepadanya.
2) Menyatukan bangsa Italia yang belum merdeka sesuai dengan semangat Italia Irredenta.
3) Memperkuat angkatan perang melaliu jalinan kerja sama militer dengan pihak Jerman.
4) Membantu Jenderal Franco dalam perang saudara di Spanyol untuk melicinkan jalan menguasai seluruh Laut Tengah sebagai mare nostrum (laut kita) Italia.
5) Menduduki Etiopia dan Albania.

2. Fasis Jerman
Pemimpin fasismeJerman ialah Adolf Hitler. Ia mendirikan partai National Sizialistische Deuitsche Arbeiter Partei (NSDAP) yang lebih dikenal dengan nama Nazi pada tahun 1921. Ia pun membentuk tentara pribadi yang dinamakan Schutz Staffeln (S.S.) atau pasukan penjaga. Dalam bukunya yang bejudul Mein Kampf (Perjuanagn Saya), Hitler mengmandangkan keagungan bangsa Jerman sebagai ras yang unggul.

Adolf hitler yang disebut rakyatnya sebagai Der Fuehrer (pemimpin) ingin mengembalikan kejayaan masa lampau dengan menempuh upaya-upaya sebagai berikut.
1) Mempekuat dukungan rakyat terhadap Nazi.
2) Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan membunuh atau mengusirnya.
3) Merobek Perjanjian Versailles dengan tidak mau membayar kerugian perang.
4) Membentuk polisi rahasia Gestapo untuk menindas setiap lawan politik Nazi.
5) Membangun angkatan perang yang kuat.

3. Fasis Jepang
Pada masa kepemimpinan Kaisar Hirohito, Jepang mulai tampil sebagai negara industi maju. Nagara ini menghadapi kendala kurangnya bahan baku dan daerah pemasaran hasil industry. Untuk mengatasinya, Jepang melancarkan politik ekspansi ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

Dalam melancarkan politik ekspansinya, Kaisar Hirohito melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut.
1) Memoderisasi angkatan perang dengan mengagungkan semangat bushido (jalan kesatria) sebagai semangat berani mati demi negara dan kaisar.
2) Mempropagandakan ajaran Shinto hakko-ichi-u (dunia sebagai satu keluarga) yang berarti Jepang harus memimpin dunia.
3) Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang antimiliterisme.
4) Mempropagandakan Jepang sebagai cahaya, pemimpin dan pelindung Asia yang akan membebaskan bangsa-bangsa dari penjajahan bangsa barat.
5) Meluaskan wilayah kekuasaan ke negara terdekat, seperti Korea, Manchuria, dan Cina.

Perang Dunia II berlangsung di kawasan Eropa, afrika dan asia-pasifik. Medan pertempuran tersebur terbagi dalam front-front berikut ini.

1. Perang Dunia II Front Eropa (1939-1945)
Pertempuran di front Eropa dimuklai dengan serangan Jerman ke Danzig (Polandia). Sjak saat itu, Jerman dengan cepat melebarkan sayap kekuasaan dengan menduduki Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, Luxemburg dan Perancis. Pemerintah Perancis kemudian pecah menjadi dua, yaitu Perancis merdeka di bawah pimpinan Charles de Gaulle membebntuk pemerintahan pelarian di London dan Perancis Vichy di bawah Marsekal Petain. Selanjutnya, Jerman mulai melancarkan serangan udara ke Inggris pada tahun 1940 yang menimbulkan kerusakan kota London. Inggris segera membalas dengan menjatuhkan bom-bom di kota-kota penting Jerman, seperti Hamburg dan Bremen.

Pada tahun 1941, Jerman tiba-tiba menyerang Uni Soviet. Hal ini berate Jerman telah menghkianati Perjanjian Pakta Nonagresi yang dibuat setahun sebelumnya. Oleh karena itu, Uni Soviet berbalik memusuhi Jerman. Uni Soviet segera melancarkan serangan balasan terhadap Jerman yang ternyata tengah terkepung salju di Stalingrad. Di tempat inilah Jerman mendapat kekalahan pertama dan menandai kekalahan-kekalahannya selanjutnya.

Memasuki tahun 1942 peta perang mengalami the turning point (masa titik balik). Sejak Jerman mengalami kekalahan di Stalingrad, pihak Sekutu berbalik melancarkan serangan terhadap Jerman di negara-negara yang telah didudukinya. Posisi Sekutu semakin kuat setelah bergabungnya Uni Soviet dan Amerika Serikat. Uni soviet berhasil membebaskan seluruh Eropa Timur, kecuali Yugoslavia yang dapat membebaskan diri sendiri. Puncak serangan Sekutu terjadi setelah pendaratan pasukan di Normandia di bawah pimpinan Jenderal Eisenhower (Amerika Serikat) pada 6 Juni 1944. Peristiwa ini dikenal sebagai D-Day. Negara-negara di Eropa Barat dengan cepat dibebaskan dan sebagian besar pasukan Sekutu memasuki Kota Berlin. Akhirnya, pasukan Jerman menyerah di Kota Rheims pada 7 Mei 1945 setelah sebelumnya di kabarkan bahwa Adolf Hitler telah melakukan bunuh diri.

2. Perang Dunia II Front Afrika (1940-1943)
Front Afrika merupakan medan perang antara Italia-Jerman melawan Inggris dan beberapa negara pendukungnya. Pada tahun 1940 Italia melakukan invasi ke Mesir, tetapi pasukan Inggris dapat menggagalkannya. Jerman kembali mengirim bantuan pasukan Afrika Korps di bawah pimpinan Jenderal Erwin Rommel. Rommel yang di juluki Srigala Padang Pasir ternyata berhasil memimpin pasukannya untuk memasuki wilayah Mesir. Akan tetapi, Adolf Hitler tidak sempat memberikan bantuan material terhadap pasukannya di Mesir karena sibuk menghadapi Uni Soviet. Kesempatan ini digunakan Inggris untuk menggempur kembali kekuatan Jerman di Mesir. Dalam pertempuran di Kota El-Alamien (perbatasan Libya-Mesir), pasukan Inggris di bawah pimpinan Letnan Jemderal Montgomery berhasil menghalau tentara Jerman pada 23 Oktober 1942. Setelah itu, pasukan Inggris dan sekutunya berusaha membebaskan negara-negara yang telah diduduki Italia-Jerman. Akhirnya, seluruh Afrika Utara dan Timur berhasil dibebaskan Sekutu pada tahun 1943.

3. Perang Dunia II Front Asia Pasifik (1941-1945)
Perang di kawasan Asia Pasifik meletus setelah Jepang menyerang secara mendadak pangkalan Angkatan Laut amerika serikat di Pearl Harbour (Hawai) pada 7 desember 1941. Penyerbuan Jepang ini menyebabkan Amerika Serikat terseret dalam Perang Asia Pasifik.

Setelah menghantam Pearl Harbour, Jepang berusaha menyerang dan menguasai negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Agresi pasukan Jepang yang sangat cepat ini tidak terhalangi Amerika Serikat yang telah lumpuh angkatan lautnya. Serangan-serangan Jepang dikendalikan di Pangkalan Kepulauan Carolina, Formosa, Indocina, dan Thailand. Dalam waktu singkat, Jepang berhasil menduduki berbagai wilayah di kawasan Asia dan Pasifik, seperit berikut ini.
a) Kawasan Asia (Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, Myanmar, dan Indonesia).
b) Kawasan Pasifik (Kepulauan Kuril, Kepulauan Marshall, Gilbert, Laut Bismarck, Irian Utara, Kepulauan aleut, Midway, Kepulauan Carolina, Kepulauan Mariana, Kepulauan Solomon, Saipan, Guam, dan laut Koral).

Jepang melai mendaratkan pasukan di Indonesia pada 1 Maret 1942. Jenderal Imamura mwmimpin pendaratan di tiga tempat, yaitu Banten, Indramayu, dan Bojonegoro. Pendaratan ini tidak diduga oleh Belanda yang saat itu berkuasa atas Indonesia. Tentara Belanda tidak memberikan perlawanan yang berarti terhadap pasukan gerak cepat Jepang. Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah kepada pihak Jepang.

Penyerahan tanpa syarat pihak Belanda kepada Jepang dilaksanakan di Kalijati Subang. Pihak Belanda diwakili Panglima Tentara Belanda, Jenderal Ter Poorten, sedangkan Jepang diwakili Jenderal Imamura. Sejak saat itu, berakhirlah kekuasaan Belanda di Indonesia.

Penandatanganan penyerahan Belanda kepada Jepang diwakili Panglima Tentara Belanda ter Poorten, padahal seharusnya dilakukan oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Tindakan ini merupakan strategi Belanda, agar suatu saat jika Jepang dikalahkan pihak Sekutu, Belanda berhak kembali menguasai Indonesia. Dalihnya, penyerahan Belanda merupakan penyerahan pihak militer Belanda, bukan pemerintah Belanda.

Akan tetapi, sejak bulan April 1944 satu per satu pulau-pulau di antara Australia dan jepang berhasil direbut tentara Sekutu. Mulai dari wilayah Irian Barat, Guam, Saipan dan Iwo Jima. Bahkan pihak Sekutu kemudian membom Hirosima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945. Dengan dibomnya kedua kota itu, Jepang terpaksa menyerah tanpa syarat kepada pihak Sekutu pada 14 Agustus 1945. Penyerahan Jepang terhadap Sekutu secara resmi dilakukan di atas kapal Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Dengan menyerahnya Jepang, berakhirlah Perang Asia Pasifik dan Perang Dunia II.

Ada 4 akibat dari perang dunia II yaitu :
1.Bidang Politik
2.Bidang Ekonomi
3.Bidang Sosial
4.Bidang Budaya

·     1. Bidang Politik :
Negara yang memenangkan perang tersebut wilayahnya semakin luas, sedangkan Negara yang kalah wilayahnya semakin sempit.
Amerika serikat dan Rusia (Uni soviet) memenangkan perang tersebut menjadi Negara adikuasa (Raksasa) (jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan , walaupun keseimbangan diliputi ketakutan) Terjadinya perebutan pengaruh antara amerika dan Rusia yang menimbulkan perang dingin. Nasionalisme di asia berkorbar dan timbul Negara Negara merdeka seperti Indonesia (17 agustus 1945 , Filipina ( 4 jui 1946 ), india dan Pakistan dominion (15 agustus 1947), india merdeka penuh 26 januari 1950, birma (4 januari 1948), dan Ceylon (dominon 4 januari 1948) Munculnya politik aliansi politik mencari kawan (aliansi) yang dibentuk untuk kepentingan bersama (NATO,NETO,SEATO)

Muncul politik mewah yang dapat memecah suatu Negara : 
  • Jerman dibagi  2 negara à jerman barat dan jerman timur
  • Korea dibagi 2 negara à korea selatan dan korea utara
  • Indo-cina dibagi 3 negara à laos, kamboja,indo-cina
  • India dibagi 2 negara à india dan Pakistan
     2. Bidang ekonomi  :
AS tampil sebagai kreditor seluruh dunia. Karena AS tidak terlibat langsung dalam perang. Kondisi keuangannya yang paling stabil diantara Negara besar lainnya. Oleh sebab kekuangan AS stabil, mereka melancarkan Marshall plan untuk membantu perekonomian Negara Negara eropa barat.

Perekonomian dunia dibagi atas 3 macam :
  • System ekonomi liberalà berlaku dinegara Negara kapitalis
  • System ekonomi komandoà berlaku dinegara Negara komunis
  • System ekonomi campuranàberlaku di Negara yang baru merdeka
   3. Bidang Sosial :
muncul gerakan social yang membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak poranda akibat perang mendirikan sebuah lembaga internasional yang memiliki wibawa dalam memelihara perdamaian dunia. PBB membentuk UNRRA yang memiliki tugas:
  • Memberi makan kepada orang yang terlantar
  • Mendirikan rumah sakit
  • Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya 
  • Mengerjakan kembali tanah yang rusak

4. Bidang Kerohanian :
dikarenakan semua orang butuh perdamaian, maka membentuk sebuah lembaga perdamaian, untuk menyadarkan manusia akan akibat buruk Perang dunia II. Mereka semua sadar bahwa perlunya lembaga perdamaian dunia setelah LBB dibubarkan.  24 oktober 1945 didirikan LBB dan (UNO). Lembaga ini yang diharapkan untuk menjaga perdamaian dunia.

Pengaruh Pemerintahan penduduk jepang di Indonesia :
a.sistem pemerintahan
setelah bangsa Indonesia dijajah belanda selama 3 setengah abad, memasuki penderitaan baru dijajah oleh jepang. Sangat berbedda dengan belanda, jepang ,menegakkan militer yang diperintah angkatan darat dan angkatan laut.

Kedatangan jepang membuat meriah para bangsa Indonesia :
  • Mengumandangkan propaganda : Bertujuan membebaskan Indonesia dari jajahan belanda, karena jepang menjadi “saudara Tua” di Indonesia. Dan bersama membbentuk kemakmuran di asia timur raya.
  • Menggunakan bahasa Indonesia disamping bahasa jepang sebagai bahasa resmi
  • Mengikutsertakan bangsa Indonesia dalam suatu organisasi jepang 3A yang didpimpim syamsudin. Gerakan ini mempropagandakan jepang sebagai : Cahaya asia, Pelindung asia, Pemimpin asia
Disamping itu jepang juga mengangkatperan tokoh tokoh nasional sebagai pemimpin PUTERA
·     Menarik simpati umat islam dengan mengizinkan mendirikan majelis islam a’la Indonesia tetap berdiri:
·         Bendera merah putih boleh dikibarkan disebelah bendera jepang.
·         Dan lagu Indonesia raya boleh dinyanyikan disamping lagu kimiyago
·         Rakyat wajib memberikan besi tua, yang digunakan jepang sebagai alat perang.
·         Semua harta peninggalan belanda seperti ; pabrik atau bank disita.

Akan tetapi tindakan jepang sama seperti belanda yaitu menjajah Indonesia. Dengan membubarkan partai politik, surat kabar diganti dengan korang jepang Indonesia. Jepang membuat 8 bagian pemerintahan untuk memperkuat ekonomi jepang dan bertanggung jawab pada syu (keresidenan). Dan pemerintah daerah diaktifkan kembali untuk memperkuat dukungan .         Dimasa kedudukan jepang mereka mengubah bidang politik dengan mendasari system hokum. Dengan hal tersebut gubernur dihapuskan oleh jepang di jawa agar tidak terjadi kekacauan. 5 agustus 1942 berakhirlah pemerintahan sementara dan berlakula pemerintah penduduk jepang di Indonesia. Susunan pemerintahan di jawa :
·   Syu (keresidenan) à syucho
·   Si ( kotamadia)à sicho
·   Ken (kabupaten)à kencho
·   Gun (kewedanan)àguncho
·   Son(kecamatan)àsoncho
·   Ku (desa/kelurahan) à kuncho

Pemerintah jepang ikut campur tangan terhadap pengreh praja, yang sebenarnya selalu berkuasa langsung terhadapa rakyat menjadi diawasi oleh jepang. Oleh karena itu rakyat indo dimanfaatkanoleh jepang. Akibat tersebut rakyat mengalami kesulitan ekonomi :
·         Kekurangan bahan makanan à kekurangan gizi dan kelaparan
·         Penderitaan dan kemiskinan diindonesia terjadi dimana mana.
·         Pakaian à yang harus dipakai berupa karung goni sehingga à banyak terjangkit penyakit.

Masa kedudukan jepang terjadi perubahan bidang social ekonomi yaitu :
  • Menyerahkan padi secara paksa membuat kesengsaraan rakyat
  • Jepang sangat membutuhkan pangan di indo akibat dari penyerahan wajib terjadi kelaparan dean angka kematian meningkat.
  • Angka kematian tinggi
  • Angka kelahiran rendah
  • Keadan ekonomi masyarakat pedesaan sangat menderita

Selain memeras sumber daya alam juga tenaga kerja Indonesia. Untuk mengerakan tenaga indo untuk membantu dibentuklah romusha (pekerja paksa). Romusa adalah tenaga kerja paksa yang dikerahkan oleh jepang untuk membangun objek objek vital, seperti ;
  • Membangun lapangan terbang
  • Perbentengan perbentengan
  • Jlan rahasia dan terowongan menuju pusat pertahanan
  • Kubu pertahanan
  • Jalan kereta api
  • Dll.
Untuk mengambil pekerja paksa ini jepang mengumpulkan pengerah Indonesia kaum pria desa desa tanpa tidak dketahui dimana mereka bekerja.seperti ;
  • Rakyat pulau jawa dikirim à keluar pulau jawa à irian,Maluku Sulawesi.
  • Ada juga yang dikirimkan  keluar negeri à Malaysia, Myanmar, dan muang thai.
2. Pengaruh Kebijakan Pemerintahan Pendudukan jepang
Dengan adanya perang dunia  II  membawa akibat bagi bangsa Indonesia yaitu:
o       Akibat positif  : Imperialisme Belanda di Indonesia berakhir.
o       Akibat negatif : Indonesia dijajah Jepang.

Walau masa penjajahan jepang di Indonesia tidak begitu lama namun banyak penderitaan lahir dan batin. Rakyat kekurangan sandang dan pangan selain itu juga rakyat kerja romusha yaitu kerja paksa yang diterapkan jepang. Kebijaksanaan jepang terhadap Indonesia mempunyai dua perioritas yaitu :
1)      Menghapuskan pengaruh barat dari kalangan rakyat Indonesia.
2)      Menggerakkan rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang timur asia raya.

Kebijakan pemerintah pendudukan jepang di Indonesia adalah sebagai berikut:
a.      Sistem pemerintahan
Pada mulanya kedatangan Jepang ke Indonesia disambut gembira oleh bangsa Indonesia karna berusaha menarik simpati dengan cara berikut:
  • Mengumandangkan propaganda bahwa kedatangan Jepang bertujuan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda, karna Jepang merupakan “saudara tua” Indonesia. Bangsa Indonesia diajak bersama-sama membentuk “kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya (Dai Toa)
  • Menggunakan bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang sebagai bahasa resmi.
  • Mengikutsertakan Indonesia dalam organisasi resmi seperti 3A yg dipimpin oleh Mr.syamsuddin. gerakan ini mempropagandakan peranan Jepang sebagai:1. Cahaya Asia
    2. Pelindung Asia
    3. Pemimpin Asia
  • Mengizinkan organisasi Majelis Islam A’la Indonesia tetap berdiri.
  • Bendera Indonesia boleh diibarkan berdampingan dengan bendera Jepang, begitu pula lagu kebangsaannya.
  • Rakyat diwajibkan menyerahkan besi tua, yang oleh Jepang dileburkan menjadi alat-alat perang.
  • Semua harta peninggalan Belanda yang berupa perkebunan, pabrik maupun bank disita.
Namun tindakan Jepang sama dengan Belanda yaitu menjajah Indonesia. Jepang mulai menggantikkan kedudukan Belanda di Indonesia. Partai-partai politik dibubarkan,surat kabar dihentikan dan digantikan oleh Koran Jepang-Indonesia.

Dalam bidang politik pemerintahan, oleh Jepang dibentuk 8 bagian pada pemerintahan pusat dan bertanggung jawab pengolahan ekonomi pada syu (kresidenan).  Pada masa ini juga terjadi perubahan di bidang politik pemerintahan yaitu perubahan mendasar pada sistem hukum.

Jawa terdiri atas syu (keresidenan yang dipimpin oleh syucho, si (kotamadya) dipimpin oleh sicho, ken (kabupaten) dipimpin oleh kencho, gun (kawedanan) dipimpin oleh guncho, son (kecamatan) dipimpin oleh soncho dan ku (desa/kelurahan) dipimpin oleh kuncho.

Akibat dari tindakan Jepang tersebut maka rakyat mengalami kesulitan ekonomi.Kekurangan bahan makanan mengakibatkan rakyat kekurangan gizi dan kelaparan.

Perubahan di bidang sosial ekonomi adalah penyerahan padi secara paksa. Akibat dari penyerahan ini banyak terjadi kelaparan, meningkatnya angka kematian, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, serta keadaan social yang semakin memburuk.

Selain memeras sumber daya alam, Jepang juga memeras tenaga kerja manusia, maka diadakanlah romusha. Romusha adalah tenaga kerja paksa yang dikerahkan Jepang untu membangun objek-objek vital seperti membangun lapangan terbang, membangun perbentengan, jalan rahasia dan terowongan menuju pusat pertahanan, jalan kereta api dan lain-lain.

b.      Pengaruh Kebijakan Pemerintahan Pendudukan Jepang
a)      Bidang Politik
Pada masa pendudukan jepang kegiatan kegiata berpolitik dilarang keras dengan adanya larangan berkumpul dan berserikat. Semua organisasi Pergerakan Nasional dibubarkan kecuali terhadap golongan islam nasionalis, hal ini bertujuan agar golongan islam tidak melakukan kegiatan yang bersifat politik.

Jepang juga melakukan pendekatan terhadap kaum nasionalis sekuler dengan melakukan kerja sama yakni membentuk gerakan 3A. Pemerintah Jepang menganggap bahwa gerakan 3A tidak efektif lagi sehingga bulan Desember 194 dibubarkan.

b)     Bidang Ekonomi
Pada masa kependudukan Jepang ekonomi rakyat sangat menderita. Lemahnya ekonomi rakyat berasal dari kekalahan dari Hindia Belandaketika mengalami kekalahan dari Jepang pada bulan Maret 1942.
Pola ekonnomi yang dilancarkan Tokyo dilaksanakan secara konsekuen dalam wilayah yang diduduki angkatan perangnya. Setiap lingkungan daerah harus melakukan autarki(berdiri diatas kaki sendiri) yang disesuaikan dengan situasi perang. Jawa dibagi atas 17 lingkungan autarki, Sumatra atas 3 lingkungan da daerah Minseifu (daerah yang diperintah angkatan laut Jepang) dibagi atas 3 lingkungan autarki.

Karna system Desentralisasi maka Jawa merupakan bagian dari “Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya” mempunyai dua tugas yakni:
1.      Memenuhi kebutuhan sendiri untuk tetap bertahan
2.      Mengusahakan produksi barang-barang untuk kepentingan perang.

Beberapa tindakan Jepang dalam upaya memeras sumber daya Indonesia dengan cara-cara berikut:
1.      Petani wajib menyetorkan hsilpanen padi dan jagung untuk keperluan konsumsi militer Jepang.
2.      Penebangan hutan secara besar-besaran untuk keperluan industri alat-alat perang.
3.      Keperluan yang tidak ada kaitannya dengan keperluan perang dimusnahkan, seperti perkebunan tembakau di Sumatra, sedangkan perkebunan kina tebu dan karet tidak dimusnahkan karena berguna untuk kepentingan perang.
4.      Penyerahan ternak sapi, kerabau dll bagi pemilik ternak. Kemudian ternak dipotong secara besar-besaran untuk konsumsi Jepang.

Cara yang ditempuh untuk pengerahan romusha ini dengan bujukan tapi apabila tidak berhasil secara paksa. Untuk menarik simpati Jepang mengatakkan bahwa romusha adalah pahlawan pekerja yang dihormati atau prajurit ekonomi.

Untuk mengawasi penduduk atas terlaksananya gerakangerakan Jepang maka dibentuklah tonarigumi (rukun tetangga) sampat ke pelosok-pelosok pedesaan.
c)      Bidang Militer
1)      Seinendan (barisan pemuda)
Anggotanya terdiri dari pemuda usia 14-22 tahun. Dibentuk secara resmi ada tanggal 29 april 1943. Mereka dilatih untuk mempertahankan diri maupun menyerang. Tujuan dibentuknya seinendan adalah sebagai tenaga cadangan ntuk membantu Jepang dalam pertempuran asia pasifik.

2)      Keibodan (barisan pembantu polisi)
Dibentuk pada tanggal 29 april 1943. Anggotanya terdiri dari para pemuda yang berusia 23-25 tahun. Tugas keibodan adlah sebagai pembantu polisi antara lain sebagai menjaga lalu lintas, mengamankan desa, menjadi mata-mata dll.

3)      Fujinkai (barisan wanita)
Terdiri dari wanita yang berumur 15 tahun keatas. Dibentuk pada bulan agustus 1943. Tugasnya adalah memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib berupa perhiasa, hewan ternak,  dan bahan makanan untuk kepentingan perang.

4)      Heiho (pembantu Prajurit Jepang)
Merupakan organisasi resmi militer Jepang yang dibentuk pada bulan April 1945. Anggotanya berusia 18-25 tahun. Heiho sebagai pembantu prajurit ketentaraan Jepang. Ia dijadikan sebagai tenaga kasar dalam peperangan. Prajurit heiho juga dikirim keluar negeri untuk menghadapi pasukan sekutu antara lain Malaya, Birma dan kepulauan salomon.

5)      Syuisyintai (barisan pelopor)
Dipimpin oeh Soekarno dibantu oleh Oto iskandardinata, Suroso dan Dr. Buntaran Martoatmojo. Pada tanggal 25 september 1944. Barisan pelopor mempunyai kekuatan satu batalyon di tiap kota atau kabupaten, menyiapkan pemuda-pemuda dewasa untuk perlawanan rakyat.

6)      Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)
Diresmikan pada tanggal 1 Maret 1944. Anggotanya adalah para pemuda yang usia minimanya 14 tahun. Merupakan organiasasi resmi pemerintah dan langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang.

7)      PETA ( Pembela Tanah Air)
PETA di sumatera dikenal dengan gyugun, dibentuk pada tanggal 3 oktober 1944 atas usul Gatot Mangku Praja kepada Letjend. Kumakici Harada (panglima tentara ke-16). PETA bertugas mempertahankan tanah air adapun tokoh-tokoh yang terkenal adalah Supriyadi, Jendral Sudirman, Jendral Gatot Subroto, dan Jendral Ahmad Yani.

d)     Bidang Sosial Budaya
Pada masa pendudukan Jepang media massa diawasi dengan ketat. Walaupun demikian surat kabae da radio membantu menyebarluaskan perkembangan bahasa Indonesia. Pertumbuhan bahasa Indonesia yang begitu pesat mengakibatkan mau tak mau Jepang mengabulkan keinginan bangsa Indonesia unruk mengangkat bahasa melalui pelaksanaan Sumpah Pemuda tahun 1928.

3. Bentuk perlawanan rakyat dan pergerakan kebangkitan Indonesia melalui:
MIAI, gerakan bawah tanah, perjuangan bersenjata.

a.  Perjuangan melalui organisasi bikinan Jepang
manfaat gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Pada 16 April 1943 Jepang membentuk organisasi baru dengan nama Pusat Tenaga Rakyat (Putera).  Para tokoh nasional terkemuka dalam Putera dikenal dengan sabutan Empat Serangkai.  Mereka itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, K.H Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantara.  Tujuan pembentukan Putera adalah membujuk semua kekuatan rakyat agar bersatu untuk membentuk Jepang.  Para pemimpin Putera mempunyai tugas untuk memimpin rakyat supaya kuat rasa kewajiban dan tanggung jawabnya dalam menghapus pengaruh Barat.  Rakyat Indonesia harus mengambil bagian dalam usaha-usaha mempertahankan Asia Timur Raya dan mempererat persaudaraan Indonesia-Jepang dengan menggiatkan pelajaran bahasa Jepang.
        
Sebuah organisasi yang dibentuk JEpang, Putera seolah-olah bergerak untuk kepentingan Jepang.  Putera menjalankan strategi kooperasi (bekerja sama).  Namun, pada kenyataannya, Putera digunakan para tokohnya untuk mencapai kemerdekaan.  Para pemimpin Putera tidak segan-segan membela kepentingan rakyat dari kekejaman Jepang.  Ketika Amir Syarifudin ditangkap Jepang dengan tuduhan sebagai mata-mata Sekutu dan akan dihukum mati, atas usaha Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, Amir Syarifudin batal dihukum mati.  Para pemimpin Putera juga menggembleng semangat mental rakyat untuk menyambut dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
        
Setelah Jepang mengetahui bahwa Putera lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia, organisasi tersebut dibubarkan.

manfaat Barisan Pelopor
Sebagai gantinya, pada Maret 1944 dibentuk organisasi Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Rakyat Jawa).  Berbeda dengan Putera, maka Jawa Hokokai langsung berada di bawah pengawasan pejabat-pejabat Jepang.  Pimpinan Jawa Hokokai sampai tingkat daerah tetap dipegang dan diawasi oleh Jepang.  Orang-orang yang diterima menjadi anggota Jawa Hokokai adalah para pemuda yang telah menginjak usia 14 tahun ke atas bagi orang Indonesia, sedangkan pelaksanaan partisipasi dan pengerahan rakyat Indonesia dengan menggunakan dasar gotong royong. 
        
Salah satu bagian dari Jawa Hokokai adalah gerakan pemuda yang dinamai Syuisintai (Barisan Pelopor).  Barisan itu dipimpin oleh tokoh nasional, yaitu Ir.Soekarno dan dibantu oleh beberapa tokoh nasional lainnya.  Organisasi itu merupakan wadah pemuda pertama Indonesia pada masa pendudukan Jepang yang dipimpin oleh kaum nasionalis.
        
Para tokoh nasionalis yang duduk dalam Barisan Pelopor, berusaha memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk menanamkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda.  Para pemuda dikerahkan untuk mendengarkan pidato para tokoh nasional.  Di dalam pidatonya, para tokoh nasional selalu menyelipkan kata-kata yang dapat membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan nasional di kalangan para pemuda.

manfaat Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat)
Pada 3 September 1943 Jepang membentuk Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat).  Badan ini beranggotakan 43 orang yang terdiri atas 23 orang yang diangkat pemerintah Jepang, 18 orang urusan dari keresidenan, dan 2 orang dari swapraja.  Ketuanya adalah Ir. Soekarno dan dua orang wakil ketua, yaitu R.M.A.A. Kusumo Utoyo dan dr. Buntaran Martoatmodjo.  Tugas Cuo Sangi In adalah memajukan setiap usaha pemerintah Jepang untuk menenangkan perang dan mengajukan usul serta menjawab pertanyaan pemerintah Jepang.  Pada awalnya, badan ini didirikan dengan maksud sebagai pengendali polittik Jepang di Indonesia.  Akan tetapi, Cuo sangi In justru dimanfaatkan oleh para pemimpin pergerakan untuk mengimbangi politik Jepang.

PERJUANGAN MELALUI ORGANISASI ISLAM MAJELIS A’LA INDONESIA

MIAI merupakan perkumpulan organisasi Islam di Indonesia. Didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Pendiri K. H. Mas Mansyur, K.H. Wahab,Hasbullah, Wondoamiseno, dll. Tujuan didirikannya MIAI adalah umat Islam tidak melakukan kegiatan politik.

Pada tahun terakhir menjelang jatuhnya Hindia Belanda ke tangan Jepang, perhatian MIAI kepada Jepang cukup besar. Dengan tujuan mempersatukan organisasi Islam untuk bekerja sama serta memperkokoh persaudaraan umat Islam di Indonesia dan di luar negeri. Kegiatan MIAI yang paling menonjol adalah membentuk Baitul Mal (lembaga Perbendaharaan Negara) pusat.

Pada tahun 1942, Miai masih diberi hak hidup untuk melakukan kegiatan. Namun, dibubarkan pada bulan oktober 1943 oleh Jepang karena MIAI dibentuk atas inisiatif kaum muslimin dan perhatiannya banyak tertuju pada masalah politik dan akan menolak segala bentuk kolonisasi. Kemudian digantikan dengan Marsyumi (Majelis Surya Muslim Indonesia) dan disahkan oleh Gunseikan pada tanggal 22 november 1943.

3. PERJUANGAN MELAUI GERAKAN BAWAH TANAH

A.    Gerakan Kelompok Sutan Syahrir
Merupakan kelompok pendukung demokrasi palementer mode Eropa Barat dan menentang Negara fasis yaitu Jepang. Pengikutnya adalah para pelajar di kota Jakarta, Surabaya, Cirebon, Semarang, dll

B.     Gerakan kelompok Amir Syarifudin
Amir Syarifudin mendapatkan uang sebesar 25.000 Gulden dari P.J.A. Indenburg (pimpinan departemen pendidikan Hindia Belanda) untuk mengorganisir gerakan bawah tanah melawan Jepang sebagai kelompok anti fasis. Karena kritikannya terhadap Jepang, Jepang pun menangkap Arif Syarifudin dan menjatuhi hukuman mati pada tahun 1944. atas bantuan Ir. Soekarno, hukuman tersebut diubah menjadi hukuman seumur hidup dan ketika Indonesia merdeka, Arif Syarifudin terbebas dari hukuman.

C.    Golongan Persatuan Mahasiswa
Berasal dari mahasiswa Ika Daigu (sekolah Kedokteran) di Jln. Prapatan 10 dan yang terhimpun dalam BAPERPI (Badan Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia). Tokoh-tokohnya adalah Supeno (Ketua), Burhanudin, Harahap, Kusnandar, Djohar Noer Sayoko, Syarif Thayeb, Darwis, Eri, Sadewo, Chairul Saleh, Subadio, Sastrosastomo, Wahidin Nasution, dan tadjuludin. Kelompok anti Jepang dan sangat dekat dengan jalan pikiran Sutan Syahrir.

D.    Kelompok Sukarni
Berperan disekitr proklamasi kemedekaan. Tokoh-tokohnya adalah Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Chairul Saleh, dan Maruto Nitimihardjo.

E.     Kelompok Pemuda Menteng 31
Dibentuk oleh sejumlah pemuda yang bekerja pada bagian propaganda Jepang (Sendenbu). Tokoh-tokohnya adalah Sukarni, Chairul Saleh, A. M. Hanafi, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Maruto Nitimihardjo, Khalid Rasjidi, dan Djamhari. Bermarkas di Gedung Menteng31 Jakarta yang sebenarnya merupakan asrama yang dibiayai Jepang untuk menggembleng para pemuda untuk menjadi alat mereka.

PERJUANGAN MELALUI PERLAWANAN BERSENJATA
A.    Perlawanan Bersenjata Yang Dilakukan Rakyat
1.      Perlawanan Rakyat di Cot Plieng (10 November 1942)
Dipimpin oleh Tengku Abdu Jalil. Dikarenakan serbuan Jepang terhadap Masjid Cot plieng. Masjid terbatas dan pasukan tengku abdu Jalil banyak yang gugur. Akhirnya Tengku Abdu Jalil tewas tertembak Jepang.

2.      Perlawanan Rakyat di Pontianak (16 Oktober 1943)
Tokoh perlawanan dari kaum ningrat, yakni Utin Patimah. Perlawanan suku dayak di pedalaman serta kaum feodal di hutan-hutan. Disebabkan mereka menderita akibat tindakan Jepang yang kejam.

3.      Perlawanan Rakyat di Sukamanah, Singaparna, Jawa Barat (25 Februari 1944)
Dipimpin oleh K.H. Zainal Mustofa, pendiri pesantren Sukamanah. Perlawanan bersifat keagamaan. Disebabkan K.H. Zainal Mustofa tidak tahan lagi membiarkan penindasan dan pemerasan terhadap rakyat serta adanya pemaksaan agama yaitu upacara “Seikerei” (menyembah Tenno Heika Kaisar Jepang). Hukuman mati dijatuhkan kepadanya dan 27 orang pengikutnya pada tanggal 25 Oktober 1944.

4.      Perlawanan Rakyat di Cidempet, kecamatan Lohbener, Indramayu (30 Juli 1944)
Dipimpin oleh H. Madriyas, Darini, Surdi, Tasiah dan H. Karriwa. Disebabkan oleh pengambilan padi milik rakyat yang dengan kejam. Pemadaman perlawanan pun dilakukan demikian.

5.      Perlawanan Rakyat di Irian Jaya

a.     Perlawanan Rakyat di biak (1944)
`Dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan gerakan “Koreri” yang berpusat di Biak. Disebabkan oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian, dipuku;I dan dianiaya. Korban banyak berjatuhan, namun rakyat tetap melawan dengan gigih. Akhirnya Jepang meninggalkan P. Biak.

  1. Perlawanan Rakyat di P. Yapen Selatan
Dipimpin oleh Nimrud. Perlawanan menjadi seru ketika sekutu memberikan bantuan persenjataan kepada pejuang. Nimrud dihukum mati untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya bernama S. Papare.

  1. Perlawanan Rakyat di Tanah Besar, daratan Irian (Papua)
Dipimpin oleh Simson. Terjadi hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup sekutu sehingga rakyat mendapat senjata sari sekutu.

Perlawanan Bersenjata Yang Dilakukan PETA

1.      Perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1934)
Dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Disebabkan persoalan pengumpulan padi, romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan diluar batas perikemanusiaan dan sikap para pelatih militer jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Merupakan perlawanan terbesar di Jawa. Tetapi Kolonel Katagiri (komandan Pasukan Jepang), Pasukan PETA ditipu dengan cara di ajak berunding. Empat perwira PETA disiksa sampai mati. Sedangkan Supriyadi berhasil meloloskan diri.

2.      Perlawanan PETA di Meurendu, Aceh (November 1944)
Dipimpin oleh perwira Gyugun T. Hamid. Disebabkan oleh sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat dan pada umunya prajurit Indonesia.

3.      Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap (april 1945)
Dipimpin oleh regu (Bundanco) Kusaeri bersama rekan-rekannya. Direncanakan mulai tanggal 21 April 1945. Kusaeri dijatuhi hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak Sekutu.

No comments:

Post a Comment