A. Latar Belakang Perang Dunia II
Perang dunia II merupakan balas dendam
Perancis terhadap Jerman, karena dipermalukan dalam kekalahannya ketika kalah
perang. Jeraman juga bersaing dengan Inggris. Dengan persaingan itu terbentuklah
persekutuan militer ( aliansi).
Ada 2 persekutuan yaitu:
1. Triple Ailiantie ( Blok senral ),
terdiri dari : Jerman, Australia, dan Italia.
2. Triple Entente ( Blok sekutu ), terdiri
dari : Perancis, Inggris, dan Rusia.
Sebab-sebab Terjadinya Perang Dunia II
A.
Sebab Umum
1. Kegagalan LBB dalam menciptakan
perdamaian dunia
- Lbb bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat – alat politik Negara besar.
- LBB tidak dapat bertindak apa-apa setelah dunia besar bertindak semaunya.
- Italia melakukan serangan kepada Ethiopia.
2.
Negara maju berlomba memperkuat militer dan persenjataan
- Dengan kegagalan Lbb, dunia barat, Jerman dan Italia mencurigai komunis rusia, dan rusia mencurigai fasisme Jerman dan Italia
- Karena saling mencurigai akhirnya Negara tersebut memperkuat militer dan persekutuan
3.
Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan)
Kekhawatiran adanya perang
besar, Negara-negara mencari kawan dan blok besar
- blok fasis : Jerman, Italia dan Jepang
- blok sekutu, terbagi 2 yaitu:
- blok demokrasi: Prancis, inggris, Amerika, dan Belanda
- Blok komunis : Polandia, Rusia, hungaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan Cekoslavika.
4.
Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspansi (perluasan wilayah)
- (Jerman Raya) : Eropa tengah dan Italia
- (Italia Inendenta-Italia Raya) : Laut tengah dan Abbesinea
- Jepang mengumumkan kemakmuran Asia timur raya tantangan terhadap imperialism –Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat
5.
Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme, dan komunisme
6.
Adanya politik balas dendam ( Revanche Idea) Jerman, terhadap perancis.Dengan
adanya perjanjian Versailles.
B.Sebab Khusus:
- Serbuan Jerman ke kota Danzing, polandia tanggal 1 september 1939
- Polandia merupakan Negara di bawah pengawasan LBB
- Hilter menuntut Danzing karena penduduknya orang jerman, tetapi polandia menolak
- 3 September 1939 negra pendukung inggris dan prancis mengumungkan perang kepada Jerman,dan diikuti sekutu-sekutunya
- Perang dunia di asia pasifik disebapkan serbuan jepang terhadap pangkalan laut amerika di pearl harbor, Hawai
Isi
Perjanjian Versailes:
- Jerman harus membayar ganti rugi kepada sekutu
- Jerman harus menyerahkan kembali yang dikuasai selama perang kepada pemiliknya
- Jerman harus menanggung seluruh biaya ganti rugi perang
- Anggkatan perang Jerman harus diperkecil/jumlahnya dikurangi
- Kapal-kapal dagang Jerman harus diserahkan kepada inggris
- Wilayah Jerman di sebelah barat sungai Rhein diduduki pasukan sekutu, sebagai jaminan selama 15 thn
- Jerman kehilangan semua daerah jajahannya dan diserahkan kepada Inggris, Perancis, dan Jepang
Lahirnya Negara-Negara Fasis
Kemunculan tokoh-tokoh politik baru di
Eropa dan tempat-tempat lain telah membuat stabilitas dunia kembali goyah.
Keamanan dan kedaulatan suatu Negara mulai terancam dengan adanya gejala ultrasionalisme
(rasa kebangsaan yang berlebihan) di negara-negara yang menjalankan fasisme.
Fasisme merupakan paham golongan nasionalis
ekstrem yang menganjurkan dijalankannya kekuasaan pemerintah otoriter. Fasisme
mengutamakan kepentingan Negara di atas segala-galanya. Dengan sistem kekuasaan
otoriter, pemerintah menjadikan warga Negara sebagai alat untuk mencapai tujuan
politik. Selain itu, Negara-negara yang berpaham fasis senantiasa berusaha
memperluas wilayah kekuasaannya (ekspansif) sehingga membahayakan perdamaian
dunia. Negara-negara yang berpaham fasis, yaitu Italia, Jerman, dan Jepang.
1. Fasis Italia
Kepemimpinan
fasis di Italia dikenal oleh Benito Musolini. Pada tahun 1919 ia mendirikan
partai yang bernama Fascio di
Combattimento di Kota Milan. Musolini yang digelari II Duce (pemimpin) membuat tanda-tanda
kebesaran Italia dengan mengambil simbol-simbol atau lambing dari zaman
Kekaisaran Romawi.
Kendati dalam
Perang Dunia I Italia termasuk salah satu Negara pemenang perang, tetapi hasil
rampasan perang yang diterima sangat sedikit. Akibatnya, Negara ini mendapat
kerugian besar dengan hancurnya sektor ekonomi. Dengan jalan ultrasionalisme,
Musolini percaya negaranta dapat kembali kepada kemakmuran ekonomi. Upaya-upaya
Musolini untuk mencapai kebesaran dan kejayaan Italia adalah sebagai berikut.
1) Memaksa raja Italia, Victor
Imanuel III untuk menyerahkan kekuasaan kepadanya.
2) Menyatukan bangsa Italia yang
belum merdeka sesuai dengan semangat Italia Irredenta.
3) Memperkuat angkatan perang
melaliu jalinan kerja sama militer dengan pihak Jerman.
4) Membantu Jenderal Franco dalam
perang saudara di Spanyol untuk melicinkan jalan menguasai seluruh Laut Tengah
sebagai mare nostrum (laut kita) Italia.
5)
Menduduki Etiopia dan Albania.
2. Fasis Jerman
Pemimpin
fasismeJerman ialah Adolf Hitler. Ia mendirikan partai National Sizialistische Deuitsche Arbeiter Partei (NSDAP) yang
lebih dikenal dengan nama Nazi pada tahun 1921. Ia pun membentuk tentara
pribadi yang dinamakan Schutz Staffeln
(S.S.) atau pasukan penjaga. Dalam bukunya yang bejudul Mein Kampf (Perjuanagn Saya), Hitler mengmandangkan keagungan
bangsa Jerman sebagai ras yang unggul.
Adolf hitler yang
disebut rakyatnya sebagai Der Fuehrer
(pemimpin) ingin mengembalikan kejayaan masa lampau dengan menempuh upaya-upaya
sebagai berikut.
1) Mempekuat dukungan rakyat
terhadap Nazi.
2) Mengobarkan semangat
anti-Yahudi dengan membunuh atau mengusirnya.
3)
Merobek Perjanjian Versailles
dengan tidak mau membayar kerugian perang.
4) Membentuk polisi rahasia
Gestapo untuk menindas setiap lawan politik Nazi.
5) Membangun angkatan perang yang
kuat.
3. Fasis Jepang
Pada masa
kepemimpinan Kaisar Hirohito, Jepang mulai tampil sebagai negara industi maju.
Nagara ini menghadapi kendala kurangnya bahan baku dan daerah pemasaran hasil industry.
Untuk mengatasinya, Jepang melancarkan politik ekspansi ke negara-negara di
kawasan Asia Pasifik.
Dalam melancarkan
politik ekspansinya, Kaisar Hirohito melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut.
1) Memoderisasi angkatan perang
dengan mengagungkan semangat bushido
(jalan kesatria) sebagai semangat berani mati demi negara dan kaisar.
2) Mempropagandakan ajaran Shinto hakko-ichi-u (dunia sebagai satu
keluarga) yang berarti Jepang harus memimpin dunia.
3) Menyingkirkan tokoh-tokoh
politik yang antimiliterisme.
4) Mempropagandakan Jepang
sebagai cahaya, pemimpin dan pelindung Asia
yang akan membebaskan bangsa-bangsa dari penjajahan bangsa barat.
5) Meluaskan wilayah kekuasaan
ke negara terdekat, seperti Korea,
Manchuria, dan Cina.
Perang Dunia II
berlangsung di kawasan Eropa, afrika dan asia-pasifik. Medan pertempuran tersebur terbagi dalam
front-front berikut ini.
1. Perang Dunia II Front Eropa (1939-1945)
Pertempuran di
front Eropa dimuklai dengan serangan Jerman ke Danzig
(Polandia). Sjak saat itu, Jerman dengan cepat melebarkan sayap kekuasaan
dengan menduduki Denmark,
Norwegia, Belanda, Belgia, Luxemburg dan Perancis. Pemerintah Perancis kemudian
pecah menjadi dua, yaitu Perancis merdeka di bawah pimpinan Charles de Gaulle membebntuk pemerintahan pelarian di London dan Perancis Vichy
di bawah Marsekal Petain. Selanjutnya, Jerman mulai melancarkan serangan udara
ke Inggris pada tahun 1940 yang menimbulkan kerusakan kota
London. Inggris
segera membalas dengan menjatuhkan bom-bom di kota-kota penting Jerman, seperti
Hamburg dan Bremen.
Pada tahun 1941,
Jerman tiba-tiba menyerang Uni Soviet. Hal ini berate Jerman telah menghkianati
Perjanjian Pakta Nonagresi yang dibuat setahun sebelumnya. Oleh karena itu, Uni
Soviet berbalik memusuhi Jerman. Uni Soviet segera melancarkan serangan balasan
terhadap Jerman yang ternyata tengah terkepung salju di Stalingrad.
Di tempat inilah Jerman mendapat kekalahan pertama dan menandai
kekalahan-kekalahannya selanjutnya.
Memasuki tahun
1942 peta perang mengalami the turning
point (masa titik balik). Sejak Jerman mengalami kekalahan di Stalingrad, pihak Sekutu berbalik melancarkan serangan
terhadap Jerman di negara-negara yang telah didudukinya. Posisi Sekutu semakin
kuat setelah bergabungnya Uni Soviet dan Amerika Serikat. Uni soviet berhasil
membebaskan seluruh Eropa Timur, kecuali Yugoslavia yang dapat membebaskan
diri sendiri. Puncak serangan Sekutu terjadi setelah pendaratan pasukan di
Normandia di bawah pimpinan Jenderal Eisenhower (Amerika Serikat) pada 6 Juni 1944. Peristiwa ini dikenal sebagai D-Day. Negara-negara di Eropa Barat
dengan cepat dibebaskan dan sebagian besar pasukan Sekutu memasuki Kota Berlin.
Akhirnya, pasukan Jerman menyerah di Kota Rheims pada 7 Mei 1945 setelah
sebelumnya di kabarkan bahwa Adolf Hitler telah melakukan bunuh diri.
2. Perang Dunia II Front Afrika (1940-1943)
Front Afrika
merupakan medan
perang antara Italia-Jerman melawan Inggris dan beberapa negara pendukungnya.
Pada tahun 1940 Italia melakukan invasi ke Mesir, tetapi pasukan Inggris dapat
menggagalkannya. Jerman kembali mengirim bantuan pasukan Afrika Korps di bawah
pimpinan Jenderal Erwin Rommel. Rommel yang di juluki Srigala Padang Pasir ternyata berhasil memimpin pasukannya untuk
memasuki wilayah Mesir. Akan tetapi, Adolf Hitler tidak sempat memberikan
bantuan material terhadap pasukannya di Mesir karena sibuk menghadapi Uni
Soviet. Kesempatan ini digunakan Inggris untuk menggempur kembali kekuatan
Jerman di Mesir. Dalam pertempuran di Kota El-Alamien (perbatasan Libya-Mesir),
pasukan Inggris di bawah pimpinan Letnan Jemderal Montgomery berhasil menghalau tentara Jerman
pada 23 Oktober 1942. Setelah itu, pasukan Inggris dan sekutunya berusaha
membebaskan negara-negara yang telah diduduki Italia-Jerman. Akhirnya, seluruh
Afrika Utara dan Timur berhasil dibebaskan Sekutu pada tahun 1943.
3. Perang Dunia II Front Asia Pasifik
(1941-1945)
Perang di kawasan
Asia Pasifik meletus setelah Jepang menyerang secara mendadak pangkalan
Angkatan Laut amerika serikat di Pearl
Harbour (Hawai) pada 7
desember 1941. Penyerbuan Jepang ini menyebabkan Amerika Serikat terseret dalam
Perang Asia Pasifik.
Setelah
menghantam Pearl Harbour, Jepang berusaha menyerang dan
menguasai negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Agresi pasukan Jepang yang
sangat cepat ini tidak terhalangi Amerika Serikat yang telah lumpuh angkatan
lautnya. Serangan-serangan Jepang dikendalikan di Pangkalan Kepulauan Carolina, Formosa,
Indocina, dan Thailand.
Dalam waktu singkat, Jepang berhasil menduduki berbagai wilayah di kawasan Asia dan Pasifik, seperit berikut ini.
a) Kawasan Asia (Singapura, Filipina, Vietnam,
Laos, Kamboja,
Thailand, Myanmar, dan Indonesia).
b) Kawasan Pasifik (Kepulauan
Kuril, Kepulauan Marshall, Gilbert, Laut Bismarck, Irian Utara, Kepulauan
aleut, Midway, Kepulauan Carolina, Kepulauan Mariana, Kepulauan Solomon,
Saipan, Guam, dan laut Koral).
Jepang melai
mendaratkan pasukan di Indonesia
pada 1 Maret 1942. Jenderal Imamura mwmimpin pendaratan di tiga tempat, yaitu
Banten, Indramayu, dan Bojonegoro. Pendaratan ini tidak diduga oleh Belanda
yang saat itu berkuasa atas Indonesia.
Tentara Belanda tidak memberikan perlawanan yang berarti terhadap pasukan gerak
cepat Jepang. Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah kepada pihak Jepang.
Penyerahan tanpa
syarat pihak Belanda kepada Jepang dilaksanakan di Kalijati Subang. Pihak
Belanda diwakili Panglima Tentara Belanda, Jenderal Ter Poorten, sedangkan
Jepang diwakili Jenderal Imamura. Sejak saat itu, berakhirlah kekuasaan Belanda
di Indonesia.
Penandatanganan
penyerahan Belanda kepada Jepang diwakili Panglima Tentara Belanda ter Poorten,
padahal seharusnya dilakukan oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer. Tindakan ini merupakan strategi Belanda, agar suatu saat jika
Jepang dikalahkan pihak Sekutu, Belanda berhak kembali menguasai Indonesia.
Dalihnya, penyerahan Belanda merupakan penyerahan pihak militer Belanda, bukan
pemerintah Belanda.
Akan tetapi,
sejak bulan April 1944 satu per satu pulau-pulau di antara Australia dan
jepang berhasil direbut tentara Sekutu. Mulai dari wilayah Irian Barat, Guam,
Saipan dan Iwo Jima. Bahkan pihak Sekutu
kemudian membom Hirosima dan Nagasaki
pada 6 dan 9 Agustus 1945. Dengan dibomnya kedua kota itu, Jepang terpaksa menyerah tanpa
syarat kepada pihak Sekutu pada 14 Agustus 1945. Penyerahan Jepang terhadap
Sekutu secara resmi dilakukan di atas kapal Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Dengan
menyerahnya Jepang, berakhirlah Perang Asia Pasifik dan Perang Dunia II.
Ada 4 akibat dari perang
dunia II yaitu :
1.Bidang
Politik
2.Bidang
Ekonomi
3.Bidang
Sosial
4.Bidang
Budaya
· 1. Bidang
Politik :
Negara
yang memenangkan perang tersebut wilayahnya semakin luas, sedangkan Negara yang
kalah wilayahnya semakin sempit.
Amerika
serikat dan Rusia (Uni soviet) memenangkan perang tersebut menjadi Negara
adikuasa (Raksasa) (jika
keduanya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan , walaupun keseimbangan
diliputi ketakutan) Terjadinya
perebutan pengaruh antara amerika dan Rusia yang menimbulkan perang dingin. Nasionalisme
di asia berkorbar dan timbul Negara Negara merdeka seperti Indonesia (17 agustus 1945 , Filipina ( 4 jui
1946 ), india dan Pakistan dominion (15 agustus 1947), india merdeka penuh 26 januari 1950, birma (4
januari 1948), dan Ceylon
(dominon 4 januari 1948) Munculnya
politik aliansi politik mencari kawan (aliansi) yang dibentuk untuk kepentingan
bersama (NATO,NETO,SEATO)
Muncul politik mewah yang dapat memecah suatu Negara :
- Jerman dibagi 2 negara à jerman barat dan jerman timur
- Korea dibagi 2 negara à korea selatan dan korea utara
- Indo-cina dibagi 3 negara à laos, kamboja,indo-cina
- India dibagi 2 negara à india dan Pakistan
2. Bidang
ekonomi :
AS
tampil sebagai kreditor seluruh dunia. Karena
AS tidak terlibat langsung dalam
perang. Kondisi keuangannya yang paling stabil diantara Negara besar lainnya.
Oleh sebab kekuangan AS stabil, mereka melancarkan Marshall plan untuk membantu perekonomian
Negara Negara eropa barat.
Perekonomian dunia dibagi atas 3 macam :
Perekonomian dunia dibagi atas 3 macam :
- System ekonomi liberalà berlaku dinegara Negara kapitalis
- System ekonomi komandoà berlaku dinegara Negara komunis
- System ekonomi campuranàberlaku di Negara yang baru merdeka
3. Bidang
Sosial :
muncul
gerakan social yang membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak poranda
akibat perang mendirikan
sebuah lembaga internasional yang memiliki wibawa dalam memelihara perdamaian
dunia. PBB membentuk UNRRA yang memiliki tugas:
- Memberi makan kepada orang yang terlantar
- Mendirikan rumah sakit
- Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya
- Mengerjakan kembali tanah yang rusak
4. Bidang
Kerohanian :
dikarenakan
semua orang butuh perdamaian, maka membentuk sebuah lembaga perdamaian, untuk
menyadarkan manusia akan akibat buruk Perang dunia II. Mereka semua sadar bahwa
perlunya lembaga perdamaian dunia setelah LBB dibubarkan. 24 oktober 1945 didirikan LBB dan (UNO).
Lembaga ini yang diharapkan untuk menjaga perdamaian dunia.
Pengaruh Pemerintahan penduduk
jepang di Indonesia
:
a.sistem pemerintahan
setelah
bangsa Indonesia
dijajah belanda selama 3 setengah abad, memasuki penderitaan baru dijajah oleh
jepang. Sangat berbedda dengan belanda, jepang ,menegakkan militer yang
diperintah angkatan darat dan angkatan laut.
Kedatangan
jepang membuat meriah para bangsa Indonesia :
- Mengumandangkan propaganda : Bertujuan membebaskan Indonesia dari jajahan belanda, karena jepang menjadi “saudara Tua” di Indonesia. Dan bersama membbentuk kemakmuran di asia timur raya.
- Menggunakan bahasa Indonesia disamping bahasa jepang sebagai bahasa resmi
- Mengikutsertakan bangsa Indonesia dalam suatu organisasi jepang 3A yang didpimpim syamsudin. Gerakan ini mempropagandakan jepang sebagai : Cahaya asia, Pelindung asia, Pemimpin asia
Disamping itu jepang juga mengangkatperan
tokoh tokoh nasional sebagai pemimpin PUTERA
· Menarik simpati umat islam
dengan mengizinkan mendirikan majelis islam a’la Indonesia tetap berdiri:
·
Bendera merah putih boleh
dikibarkan disebelah bendera jepang.
·
Dan lagu Indonesia raya
boleh dinyanyikan disamping lagu kimiyago
·
Rakyat wajib memberikan besi
tua, yang digunakan jepang sebagai alat perang.
·
Semua harta peninggalan belanda
seperti ; pabrik atau bank disita.
Akan tetapi tindakan jepang sama seperti
belanda yaitu menjajah Indonesia.
Dengan membubarkan partai politik, surat kabar
diganti dengan korang jepang Indonesia.
Jepang membuat 8 bagian pemerintahan untuk memperkuat ekonomi jepang dan
bertanggung jawab pada syu (keresidenan). Dan pemerintah daerah diaktifkan
kembali untuk memperkuat dukungan . Dimasa
kedudukan jepang mereka mengubah bidang politik dengan mendasari system hokum.
Dengan hal tersebut gubernur dihapuskan oleh jepang di jawa agar tidak terjadi
kekacauan. 5 agustus 1942 berakhirlah pemerintahan sementara dan berlakula
pemerintah penduduk jepang di Indonesia.
Susunan pemerintahan di jawa :
·
Syu (keresidenan) à syucho
·
Si ( kotamadia)à sicho
·
Ken (kabupaten)à kencho
·
Gun (kewedanan)àguncho
·
Son(kecamatan)àsoncho
·
Ku (desa/kelurahan) à kuncho
Pemerintah jepang ikut campur tangan
terhadap pengreh praja, yang sebenarnya selalu berkuasa langsung terhadapa
rakyat menjadi diawasi oleh jepang. Oleh karena itu rakyat indo
dimanfaatkanoleh jepang. Akibat tersebut rakyat mengalami kesulitan ekonomi :
·
Kekurangan bahan makanan à
kekurangan gizi dan kelaparan
·
Penderitaan dan kemiskinan
diindonesia terjadi dimana mana.
·
Pakaian à yang
harus dipakai berupa karung goni sehingga à banyak terjangkit penyakit.
Masa kedudukan jepang terjadi perubahan bidang social ekonomi yaitu :
- Menyerahkan padi secara paksa membuat kesengsaraan rakyat
- Jepang sangat membutuhkan pangan di indo akibat dari penyerahan wajib terjadi kelaparan dean angka kematian meningkat.
- Angka kematian tinggi
- Angka kelahiran rendah
- Keadan ekonomi masyarakat pedesaan sangat menderita
Selain memeras sumber daya alam juga tenaga kerja Indonesia. Untuk mengerakan tenaga indo untuk membantu dibentuklah romusha (pekerja paksa). Romusa adalah tenaga kerja paksa yang dikerahkan oleh jepang untuk membangun objek objek vital, seperti ;
- Membangun lapangan terbang
- Perbentengan perbentengan
- Jlan rahasia dan terowongan menuju pusat pertahanan
- Kubu pertahanan
- Jalan kereta api
- Dll.
Untuk mengambil pekerja paksa ini jepang
mengumpulkan pengerah Indonesia
kaum pria desa desa tanpa tidak dketahui dimana mereka bekerja.seperti ;
- Rakyat pulau jawa dikirim à keluar pulau jawa à irian,Maluku Sulawesi.
- Ada juga yang dikirimkan keluar negeri à Malaysia, Myanmar, dan muang thai.
2.
Pengaruh Kebijakan Pemerintahan Pendudukan jepang
Dengan adanya perang dunia II
membawa akibat bagi bangsa Indonesia yaitu:
o Akibat
positif : Imperialisme Belanda di
Indonesia berakhir.
o Akibat
negatif : Indonesia
dijajah Jepang.
Walau masa penjajahan jepang di Indonesia tidak
begitu lama namun banyak penderitaan lahir dan batin. Rakyat kekurangan sandang
dan pangan selain itu juga rakyat kerja romusha yaitu kerja paksa yang
diterapkan jepang. Kebijaksanaan jepang terhadap Indonesia mempunyai dua perioritas
yaitu :
1)
Menghapuskan pengaruh barat
dari kalangan rakyat Indonesia.
2)
Menggerakkan rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang
timur asia raya.
Kebijakan pemerintah pendudukan jepang di Indonesia
adalah sebagai berikut:
a. Sistem pemerintahan
Pada mulanya kedatangan Jepang ke Indonesia disambut gembira oleh bangsa Indonesia
karna berusaha menarik simpati dengan cara berikut:
- Mengumandangkan propaganda bahwa kedatangan Jepang bertujuan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda, karna Jepang merupakan “saudara tua” Indonesia. Bangsa Indonesia diajak bersama-sama membentuk “kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya (Dai Toa)
- Menggunakan bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang sebagai bahasa resmi.
- Mengikutsertakan Indonesia dalam
organisasi resmi seperti 3A yg dipimpin oleh Mr.syamsuddin. gerakan ini
mempropagandakan peranan Jepang sebagai:1.
Cahaya Asia
2. Pelindung Asia
3. Pemimpin Asia
- Mengizinkan organisasi Majelis Islam A’la Indonesia tetap berdiri.
- Bendera Indonesia boleh diibarkan berdampingan dengan bendera Jepang, begitu pula lagu kebangsaannya.
- Rakyat diwajibkan menyerahkan besi tua, yang oleh Jepang dileburkan menjadi alat-alat perang.
- Semua harta peninggalan Belanda yang berupa perkebunan, pabrik maupun bank disita.
Namun tindakan Jepang sama dengan Belanda
yaitu menjajah Indonesia.
Jepang mulai menggantikkan kedudukan Belanda di Indonesia. Partai-partai
politik dibubarkan,surat
kabar dihentikan dan digantikan oleh Koran Jepang-Indonesia.
Dalam bidang politik pemerintahan, oleh
Jepang dibentuk 8 bagian pada pemerintahan pusat dan bertanggung jawab
pengolahan ekonomi pada syu (kresidenan).
Pada masa ini juga terjadi perubahan di bidang politik pemerintahan yaitu
perubahan mendasar pada sistem hukum.
Jawa terdiri atas syu (keresidenan yang
dipimpin oleh syucho, si (kotamadya) dipimpin oleh sicho, ken (kabupaten)
dipimpin oleh kencho, gun (kawedanan) dipimpin oleh guncho, son (kecamatan)
dipimpin oleh soncho dan ku (desa/kelurahan) dipimpin oleh kuncho.
Akibat dari tindakan Jepang tersebut maka
rakyat mengalami kesulitan ekonomi.Kekurangan bahan makanan mengakibatkan
rakyat kekurangan gizi dan kelaparan.
Perubahan di bidang sosial ekonomi adalah
penyerahan padi secara paksa. Akibat dari penyerahan ini banyak terjadi
kelaparan, meningkatnya angka kematian, menurunnya tingkat kesehatan
masyarakat, serta keadaan social yang semakin memburuk.
Selain memeras sumber daya alam, Jepang
juga memeras tenaga kerja manusia, maka diadakanlah romusha. Romusha adalah
tenaga kerja paksa yang dikerahkan Jepang untu membangun objek-objek vital
seperti membangun lapangan terbang, membangun perbentengan, jalan rahasia dan
terowongan menuju pusat pertahanan, jalan kereta api dan lain-lain.
b. Pengaruh Kebijakan Pemerintahan
Pendudukan Jepang
a) Bidang Politik
Pada masa
pendudukan jepang kegiatan kegiata berpolitik dilarang keras dengan adanya
larangan berkumpul dan berserikat. Semua organisasi Pergerakan Nasional
dibubarkan kecuali terhadap golongan islam nasionalis, hal ini bertujuan agar
golongan islam tidak melakukan kegiatan yang bersifat politik.
Jepang juga
melakukan pendekatan terhadap kaum nasionalis sekuler dengan melakukan kerja
sama yakni membentuk gerakan 3A. Pemerintah Jepang menganggap bahwa gerakan 3A
tidak efektif lagi sehingga bulan Desember 194 dibubarkan.
b) Bidang Ekonomi
Pada
masa kependudukan Jepang ekonomi rakyat sangat menderita. Lemahnya ekonomi
rakyat berasal dari kekalahan dari Hindia Belandaketika mengalami kekalahan
dari Jepang pada bulan Maret 1942.
Pola ekonnomi
yang dilancarkan Tokyo
dilaksanakan secara konsekuen dalam wilayah yang diduduki angkatan perangnya.
Setiap lingkungan daerah harus melakukan autarki(berdiri diatas kaki sendiri)
yang disesuaikan dengan situasi perang. Jawa dibagi atas 17 lingkungan autarki,
Sumatra atas 3 lingkungan da daerah Minseifu
(daerah yang diperintah angkatan laut Jepang) dibagi atas 3 lingkungan autarki.
Karna
system Desentralisasi maka Jawa merupakan bagian dari “Lingkungan Kemakmuran
Bersama Asia Timur Raya” mempunyai dua tugas yakni:
1.
Memenuhi kebutuhan sendiri
untuk tetap bertahan
2.
Mengusahakan
produksi barang-barang untuk kepentingan perang.
Beberapa tindakan Jepang dalam
upaya memeras sumber daya Indonesia
dengan cara-cara berikut:
1.
Petani wajib menyetorkan
hsilpanen padi dan jagung untuk keperluan konsumsi militer Jepang.
2.
Penebangan hutan secara
besar-besaran untuk keperluan industri alat-alat perang.
3.
Keperluan yang tidak ada
kaitannya dengan keperluan perang dimusnahkan, seperti perkebunan tembakau di Sumatra, sedangkan perkebunan kina tebu dan karet tidak
dimusnahkan karena berguna untuk kepentingan perang.
4.
Penyerahan ternak sapi, kerabau
dll bagi pemilik ternak. Kemudian ternak dipotong secara besar-besaran untuk
konsumsi Jepang.
Cara yang
ditempuh untuk pengerahan romusha ini dengan bujukan tapi apabila tidak
berhasil secara paksa. Untuk menarik simpati Jepang mengatakkan bahwa romusha
adalah pahlawan pekerja yang dihormati atau prajurit ekonomi.
Untuk mengawasi
penduduk atas terlaksananya gerakangerakan Jepang maka dibentuklah tonarigumi
(rukun tetangga) sampat ke pelosok-pelosok pedesaan.
c) Bidang Militer
1)
Seinendan (barisan pemuda)
Anggotanya terdiri dari pemuda usia 14-22 tahun. Dibentuk
secara resmi ada tanggal 29 april 1943. Mereka dilatih untuk mempertahankan diri
maupun menyerang. Tujuan dibentuknya seinendan adalah sebagai tenaga cadangan
ntuk membantu Jepang dalam pertempuran asia
pasifik.
2)
Keibodan (barisan pembantu
polisi)
Dibentuk pada tanggal 29 april 1943. Anggotanya terdiri dari
para pemuda yang berusia 23-25 tahun. Tugas keibodan adlah sebagai pembantu
polisi antara lain sebagai menjaga lalu lintas, mengamankan desa, menjadi
mata-mata dll.
3)
Fujinkai (barisan wanita)
Terdiri dari wanita yang berumur 15 tahun keatas. Dibentuk
pada bulan agustus 1943. Tugasnya adalah memperkuat pertahanan dengan cara
mengumpulkan dana wajib berupa perhiasa, hewan ternak, dan bahan makanan untuk kepentingan perang.
4)
Heiho (pembantu Prajurit
Jepang)
Merupakan organisasi resmi militer Jepang yang dibentuk pada
bulan April 1945. Anggotanya berusia 18-25 tahun. Heiho sebagai pembantu
prajurit ketentaraan Jepang. Ia dijadikan sebagai tenaga kasar dalam
peperangan. Prajurit heiho juga dikirim keluar negeri untuk menghadapi pasukan
sekutu antara lain Malaya, Birma dan kepulauan
salomon.
5)
Syuisyintai (barisan pelopor)
Dipimpin oeh Soekarno dibantu oleh Oto iskandardinata,
Suroso dan Dr. Buntaran Martoatmojo. Pada tanggal 25 september 1944. Barisan
pelopor mempunyai kekuatan satu batalyon di tiap kota atau kabupaten, menyiapkan pemuda-pemuda
dewasa untuk perlawanan rakyat.
6)
Jawa Hokokai (Perhimpunan
Kebaktian Rakyat Jawa)
Diresmikan pada tanggal 1 Maret 1944. Anggotanya adalah para
pemuda yang usia minimanya 14 tahun. Merupakan organiasasi resmi pemerintah dan
langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang.
7)
PETA ( Pembela Tanah Air)
PETA di sumatera dikenal dengan gyugun, dibentuk pada
tanggal 3 oktober 1944 atas usul Gatot Mangku Praja kepada Letjend. Kumakici
Harada (panglima tentara ke-16). PETA bertugas mempertahankan tanah air adapun
tokoh-tokoh yang terkenal adalah Supriyadi, Jendral Sudirman, Jendral Gatot
Subroto, dan Jendral Ahmad Yani.
d) Bidang Sosial Budaya
Pada masa pendudukan Jepang media massa diawasi dengan ketat. Walaupun demikian
surat kabae da radio membantu menyebarluaskan perkembangan
bahasa Indonesia.
Pertumbuhan bahasa Indonesia
yang begitu pesat mengakibatkan mau tak mau Jepang mengabulkan keinginan bangsa
Indonesia
unruk mengangkat bahasa melalui pelaksanaan Sumpah Pemuda tahun 1928.
3.
Bentuk perlawanan rakyat dan pergerakan kebangkitan Indonesia melalui:
MIAI, gerakan bawah tanah, perjuangan
bersenjata.
a. Perjuangan melalui organisasi bikinan Jepang
manfaat gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Pada 16 April 1943
Jepang membentuk organisasi baru dengan nama Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Para tokoh
nasional terkemuka dalam Putera dikenal dengan sabutan Empat Serangkai. Mereka itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Mohammad
Hatta, K.H Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantara.
Tujuan pembentukan Putera adalah membujuk semua kekuatan rakyat agar
bersatu untuk membentuk Jepang. Para pemimpin Putera mempunyai tugas untuk memimpin
rakyat supaya kuat rasa kewajiban dan tanggung jawabnya dalam menghapus
pengaruh Barat. Rakyat Indonesia harus mengambil bagian
dalam usaha-usaha mempertahankan Asia Timur Raya dan mempererat persaudaraan
Indonesia-Jepang dengan menggiatkan pelajaran bahasa Jepang.
Sebuah
organisasi yang dibentuk JEpang, Putera seolah-olah bergerak untuk kepentingan
Jepang. Putera menjalankan strategi
kooperasi (bekerja sama). Namun, pada
kenyataannya, Putera digunakan para tokohnya untuk mencapai kemerdekaan. Para
pemimpin Putera tidak segan-segan membela kepentingan rakyat dari kekejaman
Jepang. Ketika Amir Syarifudin ditangkap
Jepang dengan tuduhan sebagai mata-mata Sekutu dan akan dihukum mati, atas
usaha Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, Amir Syarifudin batal dihukum
mati. Para pemimpin Putera juga
menggembleng semangat mental rakyat untuk menyambut dan memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
Setelah
Jepang mengetahui bahwa Putera lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia,
organisasi tersebut dibubarkan.
manfaat Barisan Pelopor
Sebagai
gantinya, pada Maret 1944 dibentuk organisasi Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian
Rakyat Jawa). Berbeda dengan Putera,
maka Jawa Hokokai langsung berada di bawah pengawasan pejabat-pejabat
Jepang. Pimpinan Jawa Hokokai sampai
tingkat daerah tetap dipegang dan diawasi oleh Jepang. Orang-orang yang diterima menjadi anggota
Jawa Hokokai adalah para pemuda yang telah menginjak usia 14 tahun ke atas bagi
orang Indonesia, sedangkan pelaksanaan partisipasi dan pengerahan rakyat
Indonesia dengan menggunakan dasar gotong royong.
Salah
satu bagian dari Jawa Hokokai adalah gerakan pemuda yang dinamai Syuisintai
(Barisan Pelopor). Barisan itu dipimpin
oleh tokoh nasional, yaitu Ir.Soekarno dan dibantu oleh beberapa tokoh nasional
lainnya. Organisasi itu merupakan wadah
pemuda pertama Indonesia
pada masa pendudukan Jepang yang dipimpin oleh kaum nasionalis.
Para tokoh nasionalis yang
duduk dalam Barisan Pelopor, berusaha memanfaatkan kesempatan dengan
sebaik-baiknya untuk menanamkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda. Para pemuda
dikerahkan untuk mendengarkan pidato para tokoh nasional. Di dalam pidatonya, para tokoh nasional
selalu menyelipkan kata-kata yang dapat membangkitkan semangat persatuan dan
kesatuan nasional di kalangan para pemuda.
manfaat Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat)
Pada 3 September 1943 Jepang membentuk Cuo
Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat).
Badan ini beranggotakan 43 orang yang terdiri atas 23 orang yang
diangkat pemerintah Jepang, 18 orang urusan dari keresidenan, dan 2 orang dari
swapraja. Ketuanya adalah Ir. Soekarno
dan dua orang wakil ketua, yaitu R.M.A.A. Kusumo Utoyo dan dr. Buntaran
Martoatmodjo. Tugas Cuo Sangi In adalah
memajukan setiap usaha pemerintah Jepang untuk menenangkan perang dan
mengajukan usul serta menjawab pertanyaan pemerintah Jepang. Pada awalnya, badan ini didirikan dengan
maksud sebagai pengendali polittik Jepang di Indonesia. Akan tetapi, Cuo sangi In justru dimanfaatkan
oleh para pemimpin pergerakan untuk mengimbangi politik Jepang.
PERJUANGAN MELALUI ORGANISASI ISLAM MAJELIS A’LA INDONESIA
MIAI merupakan perkumpulan organisasi Islam
di Indonesia. Didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya pada masa pemerintahan Hindia
Belanda. Pendiri K. H. Mas Mansyur, K.H. Wahab,Hasbullah, Wondoamiseno, dll.
Tujuan didirikannya MIAI adalah umat Islam tidak melakukan kegiatan politik.
Pada tahun terakhir menjelang jatuhnya
Hindia Belanda ke tangan Jepang, perhatian MIAI kepada Jepang cukup besar.
Dengan tujuan mempersatukan organisasi Islam untuk bekerja sama serta
memperkokoh persaudaraan umat Islam di Indonesia dan di luar negeri. Kegiatan
MIAI yang paling menonjol adalah membentuk Baitul Mal (lembaga Perbendaharaan
Negara) pusat.
Pada tahun 1942, Miai masih diberi hak
hidup untuk melakukan kegiatan. Namun, dibubarkan pada bulan oktober 1943 oleh
Jepang karena MIAI dibentuk atas inisiatif kaum muslimin dan perhatiannya
banyak tertuju pada masalah politik dan akan menolak segala bentuk kolonisasi.
Kemudian digantikan dengan Marsyumi (Majelis Surya Muslim Indonesia) dan
disahkan oleh Gunseikan pada tanggal 22 november 1943.
3. PERJUANGAN MELAUI GERAKAN BAWAH TANAH
A. Gerakan Kelompok Sutan
Syahrir
Merupakan
kelompok pendukung demokrasi palementer mode Eropa Barat dan menentang Negara
fasis yaitu Jepang. Pengikutnya adalah para pelajar di kota
Jakarta, Surabaya,
Cirebon, Semarang,
dll
B. Gerakan kelompok Amir
Syarifudin
Amir Syarifudin
mendapatkan uang sebesar 25.000 Gulden dari P.J.A. Indenburg (pimpinan
departemen pendidikan Hindia Belanda) untuk mengorganisir gerakan bawah tanah
melawan Jepang sebagai kelompok anti fasis. Karena kritikannya terhadap Jepang,
Jepang pun menangkap Arif Syarifudin dan menjatuhi hukuman mati pada tahun
1944. atas bantuan Ir. Soekarno, hukuman tersebut diubah menjadi hukuman seumur
hidup dan ketika Indonesia
merdeka, Arif Syarifudin terbebas dari hukuman.
C. Golongan Persatuan
Mahasiswa
Berasal dari
mahasiswa Ika Daigu (sekolah Kedokteran) di Jln. Prapatan 10 dan yang terhimpun
dalam BAPERPI (Badan Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia). Tokoh-tokohnya adalah
Supeno (Ketua), Burhanudin, Harahap, Kusnandar, Djohar Noer Sayoko, Syarif
Thayeb, Darwis, Eri, Sadewo, Chairul Saleh, Subadio, Sastrosastomo, Wahidin
Nasution, dan tadjuludin. Kelompok anti Jepang dan sangat dekat dengan jalan
pikiran Sutan Syahrir.
D. Kelompok Sukarni
Berperan
disekitr proklamasi kemedekaan. Tokoh-tokohnya adalah Adam Malik, Pandu
Kartawiguna, Chairul Saleh, dan Maruto Nitimihardjo.
E. Kelompok
Pemuda Menteng 31
Dibentuk oleh
sejumlah pemuda yang bekerja pada bagian propaganda Jepang (Sendenbu). Tokoh-tokohnya
adalah Sukarni, Chairul Saleh, A. M. Hanafi, Adam Malik, Pandu Kartawiguna,
Maruto Nitimihardjo, Khalid Rasjidi, dan Djamhari. Bermarkas di Gedung
Menteng31 Jakarta yang sebenarnya merupakan asrama yang dibiayai Jepang untuk
menggembleng para pemuda untuk menjadi alat mereka.
PERJUANGAN MELALUI PERLAWANAN BERSENJATA
A. Perlawanan
Bersenjata Yang Dilakukan Rakyat
1. Perlawanan Rakyat di Cot
Plieng (10 November 1942)
Dipimpin oleh
Tengku Abdu Jalil. Dikarenakan serbuan Jepang terhadap Masjid Cot plieng.
Masjid terbatas dan pasukan tengku abdu Jalil banyak yang gugur. Akhirnya
Tengku Abdu Jalil tewas tertembak Jepang.
2.
Perlawanan Rakyat di Pontianak (16 Oktober 1943)
Tokoh perlawanan
dari kaum ningrat, yakni Utin Patimah. Perlawanan suku dayak di pedalaman serta
kaum feodal di hutan-hutan. Disebabkan mereka menderita akibat tindakan Jepang
yang kejam.
3. Perlawanan Rakyat di
Sukamanah, Singaparna, Jawa Barat (25 Februari 1944)
Dipimpin oleh K.H. Zainal Mustofa, pendiri
pesantren Sukamanah. Perlawanan bersifat keagamaan. Disebabkan K.H. Zainal
Mustofa tidak tahan lagi membiarkan penindasan dan pemerasan terhadap rakyat
serta adanya pemaksaan agama yaitu upacara “Seikerei” (menyembah Tenno Heika
Kaisar Jepang). Hukuman mati dijatuhkan kepadanya dan 27 orang pengikutnya pada
tanggal 25 Oktober 1944.
4. Perlawanan Rakyat di
Cidempet, kecamatan Lohbener, Indramayu (30 Juli 1944)
Dipimpin oleh H.
Madriyas, Darini, Surdi, Tasiah dan H. Karriwa. Disebabkan oleh pengambilan
padi milik rakyat yang dengan kejam. Pemadaman perlawanan pun dilakukan
demikian.
5. Perlawanan Rakyat di Irian
Jaya
a. Perlawanan Rakyat di biak (1944)
`Dipimpin oleh
L. Rumkorem, pimpinan gerakan “Koreri” yang berpusat di Biak.
Disebabkan oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian,
dipuku;I dan dianiaya. Korban banyak berjatuhan, namun rakyat tetap melawan
dengan gigih. Akhirnya Jepang meninggalkan P. Biak.
- Perlawanan Rakyat di P. Yapen Selatan
Dipimpin oleh Nimrud. Perlawanan menjadi
seru ketika sekutu memberikan bantuan persenjataan kepada pejuang. Nimrud dihukum mati untuk
menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin
gerilya bernama S. Papare.
- Perlawanan Rakyat di Tanah Besar, daratan Irian (Papua)
Dipimpin oleh Simson.
Terjadi hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup sekutu
sehingga rakyat mendapat senjata sari sekutu.
Perlawanan
Bersenjata Yang Dilakukan PETA
1. Perlawanan PETA di Blitar
(29 Februari 1934)
Dipimpin oleh
Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Disebabkan persoalan
pengumpulan padi, romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan diluar
batas perikemanusiaan dan sikap para pelatih militer jepang yang angkuh dan
merendahkan prajurit-prajurit Indonesia.
Merupakan perlawanan terbesar di Jawa. Tetapi Kolonel Katagiri (komandan
Pasukan Jepang), Pasukan PETA ditipu dengan cara di ajak berunding. Empat
perwira PETA disiksa sampai mati. Sedangkan Supriyadi berhasil meloloskan diri.
2. Perlawanan PETA di
Meurendu, Aceh (November 1944)
Dipimpin oleh
perwira Gyugun T. Hamid. Disebabkan oleh sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap
rakyat dan pada umunya prajurit Indonesia.
3. Perlawanan PETA di
Gumilir, Cilacap (april 1945)
Dipimpin oleh
regu (Bundanco) Kusaeri bersama rekan-rekannya. Direncanakan mulai tanggal 21
April 1945. Kusaeri dijatuhi hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang
terdesak Sekutu.
No comments:
Post a Comment